Boyong Brand Lokal ke Malaysia, Hippindo Jalin Kerja Sama dengan JDMAS (Kumparan Bisnis Indonesia)

JDMas dan Hippindo Jalin Kerjasa

Boyong Brand Lokal ke Malaysia, Hippindo Jalin Kerja Sama dengan JDMAS

Media: Kumparan Bisnis, Indonesia

Date: 8th March 2023

Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) melakukan kerja sama dengan JDMAS Logistics Holding untuk memasarkan sektor ritel dan jasa menembus pasar Malaysia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) di Jakarta, Rabu (8/3).

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, mengatakan kerja sama Indonesia dengan Malaysia dilakukan karena kedua negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di negara ASEAN.

“Saya kira kerja sama dengan Malaysia merupakan satu hal yang tepat. Kalau kita lihat ya, pertumbuhan ekonomi tahun lalu mungkin kalau kita bandingkan dengan beberapa kawasan, kawasan Asean ini yang paling kuat. Indonesia tumbuh 5,3 persen, Malaysia lebih dari 7 persen,” kata Budihardjo dalam acara penandatangan MoU di Sarinah, Jakarta, Rabu (8/3).

Ia menegaskan bahwa kerja sama ini sangat menjanjikan mengingat confident index di Indonesia saat ini masih di atas 100 persen. Budihardjo mengatakan bahwa sektor ritel memiliki peran penting dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan nilai devisa dan membawa produk lokal go internasional termasuk Malaysia.

Budihardjo mengatakan produk lokal Indonesia sangat digemari oleh konsumen Malaysia seperti Kopi Kenangan dan Eiger. Kedua brand tersebut merupakan produk lokal yang paling laris di pasar Malaysia.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan, Miftah Farid, mengatakan kerja sama antara Hippindo dan JDMas adalah keputusan yang tepat untuk kedua negara. Dalam kerja sama ini, Miftah mengatakan brand lokal yang akan dipasarkan ke Malaysia adalah brand yang sudah laku di pasar domestik dengan kriteria salah satunya minimal memiliki 10 gerai.

“Iya brand besar, karena kita hippindo punya prinsip untuk bisa penetrasi di ASEAN kan harus kuat dulu di domestik. Kalau cabangnya banyak lebih dari 10 mungkin bisa jadi indikator sih brand ini sudah layak publish,” kata Miftah.

Miftah mengatakan saat ini UMKM yang sudah go Internasional sudah mencapai hampir 5 persen. Dari seluruh UMKM yang sudah terjun ke pasar global, Miftah menyebut mayoritas sektor FnB dan Craft yang sudah dipasarkan.

 

Start Cross Border Ecommerce now